Minggu, 13 November 2011

Ketangguhan Menghadapi Masa-masa Sulit

Semua orang pernah menghadapi masa-masa sulit. Perkawinan gagal, studi terbengkalai, atau bisnis macet dan utang menggunung. Namun menurut Albert Einstein, kita harus mempercayai 3 hal :
(a)   Di mana ada keruwetan, kita bisa menemukan hal-hal sepele,
(b)   Di antara pertentangan, carilah harmoni,
(c)   Di tengah kesulitan, selalu ada peluang.

Paul Budnitz, pemilik Kidrobot, pernah menanggung utang sejumlah $ 600.000 karena kesalahan anak buahnya. Ia menemukan salah seorang agen penjualan telah menggelapkan uang itu. Pabrik belum dibayar karena si agen itu terlibat kasus perjudian. Padahal, Paul baru saja melakukan pemesanan terbesar senilai setengah juta dolar AS ke pabrik Cina. Pemilik pabrik itu sudah mengamuk karena mengira bahwa dia telah diperas oleh Kidrobot.
Apa yang bisa dilakukan? Paul terbang ke Cina dan menyewa seorang penerjemah. Dia menelpon si agen dan mengajaknya bertemu di pabrik, tapi si agen tamapak sangat enggan. Tetapi si Paul harus meyakinkan pemilik pabrik, bahwa agen inilah yang menipu Kidrobot. Lelu Paul memberi kesepakatan terpisah agar bisa membawa mainan-mainan itu ke luar Cina.
“Perjalanan yang bisa dipetik dalam cerita ini,” kata Paul,”…adalah bahwa bukan berarti anda tidak bisa mempercayai orang atau pihak lain untuk melakukan praktik bisnis yang tepat. Pelajaran yang saya ambil adalah mengenai kapasitas personal. Saya mengalami situasi ekstrim lebih dari yang saya kira. Menjadi cukup jelas bagi saya, bahwa apa yang saya anggap sebagai batasan, ternyata benar-benar semu. Saya masih sering takut ada masalah yang mungkin muncul kemudian hari, but pressure can be useful.”
Sering terjadi, rencana bisnis kita berjalan tidak seperti yang ada dalam bayangan. Pasti ada masalah yang terjadi di lapangan. Penolakan demi penolakan, terjadinya kesalahan teknis yang menyebabkan kerugian, pengkhianatan rekan-rekan sekerja, dan sebagainya. Semua hambatan itu bisa memaksa kita memasuki masa-masa sulit dalam hidup kita.
Tapi, jika renungkan lebih lanjut, masa-masa sulit itu adalah sesuatu yang membuat kita lebih dewasa. Bukankah untuk naik kelas, kita mesti menghadapi ujian?

Lebih dari 9.00 kali saya gagal mamasukan bola sepanjang karir saya. Hampir di 30 pertandingan saya mengalami kekalahan. Dalam 26 kesempatan saya telah di percaya untuk memasukan bola guna memastikan kemenangan, tapi saya gagal. Saya berulang kali mengalami kegagalan dalam kehidupan. Tapi justru itulah sebabnya mengapa saya menjadi orang berhasil”(Michael Jordan, salah seorang pemain NBA kenamaan)
“Sukses adalah hasil 1% yang berasal dari  99% kegagalan”(Soichiro Honda)
Ternyata bukan gunung yang kita harus taklukan, melainkan diri kita sendiri”(Sir Edmund Hillary, orang pertama di dunia yang menaklukan puncak Mount Everest di Pegunungan Himalaya)
Kekuatan bukan bersumber dari kemenangan. Perjuangan andalah yang melahirkan kekuatan. Ketika menghadapi kesulitan dan tidak menyerah, itulah kekuatan anda”(Arnold Schwarzenegger, actor laga Hollywood dan Gubernur California)

==Kata-kata Motivasi==

Keberanian Mengambil Keputusan

Ketika kita berada di persimpangan jalan, apa yang kita lakukan? Jalan mana yang diambil? Apakah kita hanya duduk saja menunggu datangnya “ilham” yang akan memberitahu kita untuk memilih yang terbaik?
Seringkali kita menunda mengambil keputusan, atau tidak mengambil keputusan sama sekali, karena terdorong rasa takut. Pada dasarnya, rasa takut menunda datangnya kesempatan. Kekuatan yang berlebihan membuat kesempatan itu tidak akan pernah datang.
Tapi di sisi lain, pengambilan keputusan secara serampangan tanpa pertimbangan matang, juga bisa menghilangkan kesempatan. Yang kita perlukan adalah pemikiran yang tuntas untuk bisa mengambil keputusan terbaik. Dan yang lebih penting adalah keberanian mengambil keputusan dan melaksanakannya.
Dalam mengambil keputusan, cobalah lihat sesuatu dari sudut pandang lain. Jangan terjebak common sense, karena apa yang baik bagi sebagaian besar orang, belum tentu baik bagi diri kita.
Ketika mengambil sudut pandang yang berbeda, seringkali kita mendapatkan peluang lebih besar untuk melakukan seuatu.

Keputusan membutuhkan pengorbanan, jika anda memutuskan untuk membuka satu usaha, anda tidak mungkin mengerjakan hal lainnya. Jika anda memilih prioritasnya, juga ada pengorbanannya yaitu anda tidak akan pernah sampai ke mana-mana”(Paul Bundnitz, Founder Kidrobot)
Saya tidak tahu kunci sukses, tapi kunci kegagalan adalah mencoba menyenangkan orang”(Bill Cosby)
Saya hanya kebetulan berada di tempat yang tepat pada saat yang tepat. Saya memperoleh visi ke mana industry computer bergerak, dan saya bergerak”(Bill Gates)
==Kata-kata Motivasi==

Sarbanes Oxliy Act (SOX)


 
Sarbanes-Oxley Act (Pub. L. No. 107-204, 116 Stat 745) adalah sebuah landasan hukum yang disahkan pada tanggal 23 Januari 2002 oleh kongkres Amerika Serikat atau dikenal sebagai Public Company Accounting Reform and Investor Protection Act of 2002 atau undang-undang perlindungan investor dan pengaturan akuntansi perusahaan public yang seringkali disebut SOX atau Sarbox. Pada gambar II-1 terlihat bahwa SOX lahir sebagai bentuk tindakan penanggulangan pemerintah Amerika Serikat terhadap sejumlah skandal yang menimbulkan krisis kepercayaan pada investor. Undang-undang tersebut diprakarsai oleh Senator Paul Sarbanes (Maryland) dan Representative Michael Oxley (Ohio). Undang-undang ini diterbitkan sebagai jawaban dari Kongres Amerika Serikat terhadap berbagai skandal pada beberapa korporasi besar seperti: Enron dan kemudian diikuti oleh WorIdCom, Qwest, Tyco, HeaIthSouth dan lain-lain, yang juga melibatkan beberapa Kantor Akuntan Publik (KAP) yang termasuk dalam kelompok lima besar "the big five" seperti: Arthur Andersen, PWC, dan KPMG. Semua skandal ini merupakan contoh yang tragis dan menyedihkan bagaimana skema kecurangan (fraud schemes) berdampak sangat buruk terhadap pemegang saham, pasar, pegawai dan masyarakat dalam arti luas.
Dengan diberlakukannya undang-undang Sarbanes Oxley 2002 yang ditandatangani oleh Presiden George Walker Bush pada 30 Juli 2002 diharapkan dapat membawa dampak positif bagi berbagai profesi, antara lain : akuntan publik bersertifikat (CPA); kantor akuntan publik (KAP); perusahaan yang memperdagangkan sahamnya (listed di bursa US (termasuk direksi, komisaris, karyawan, dan pemegang saham); perantara (broker); penyalur (dealer); pengacara yang berpraktik untuk perusahaan publik; investor perbankan serta para analis keuangan. Penerapan undang-undang tersebut dilatarbelakangi oleh bangkrutnya sejumlah korporasi di Amerika Serikat.

Contoh SOX pada Enron dan Sejumlah Perusahaan:
Menurut Jeff Fischer (July 22, 2002), bursa di Amerika telah jatuh jauh sebelum kasus
Enron, WorIdCom dan lain-lain terungkap. Menurut Fischer penyebab jatuhnya harga saham di bursa bukan karena accounting scandal akan tetapi karena berbagai keputusan bisnis yang salah yang dilakukan oleh manajemen (bad business decisions). Sebagai akibat keputusan sebelumnya yang salah maka kinerja perusahaan terpuruk dan untuk membantu keterpurukan itulah maka manajemen melakukan window dressing dengan tujuan untuk menutupi adanya kerugian tersebut (Jusuf Halim, Media Akuntansi Edisi 29/Nop-Des. 2002). Menurut penulis jatuhnya harga saham di bursa disebabkan oleh dua hal, yaitu : (1) keputusan bisnis yang salah yang dilakukan oleh manajemen, dan (2) adanya skandal akuntansi. Terjadinya skandal kecurangan yang menimpa sejumlah perusahaan kelas dunia (world class) sebagai bukti gagalnya tata kelola perusahaan secara internal dan pengaturan yang dilakukan oleh pemerintah. Kecurangan tersebut terjadi disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain : pemimpin yang serakah, tidak efektifnya dewan komisaris, serta faktor-faktor yang lain. Skandal tersebut dimulai dari Enron dan kemudian diikuti oleh WorIdCom, Qwest, Tyco, HeaIthSouth, dan lain-lain yang menimbulkan kepanikan di pasar modal dan menyebabkan terjadinya kerugian lebih dari US $7 triliun yang menimpa pasar modal di USA. Sejumlah perusahaan terkenal dinyatakan bangkrut.
Tabel 1-1 menunjukkan 10 perusahaan terbesar yang dinyatakan bangkrut dalam sejarah USA dan 6 (enam) diantaranya terjadi pada tahun 2002.

Elemen-elemen Struktur Pengendalian Intern(SPI)

  1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian adalah:
  • Filosofi dan gaya operasi manajemen
Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter bagi perusahaan dan karyawannya, menggambarkan apa yang seharusnya dikerjakan  dan yang tidak dikerjakan. Gaya Operasional mencerminkan ide manajer tentang bagaimana kegiatan operasi suatu perusahaan harus dikerjakan. Filosofi perusahaan dikomunikasikan melalui gaya operasi manajemen.

  • Struktur Organisasi
Salah satu elemen kunci dalam lingkungan pengendalian adalah struktur organisasi. Struktur Organisasi menunjukkan pola wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam suatu perusahaan. (Desentralisasi maupun sentralisasi)

  • Dewan komisaris dan Audit Komite
Dewan komisaris merupakan penghubung antara manajemen dengan pemilik, bertugas untuk mengendalikan manajemen. Pemegang saham mempercayakan pengendalian atas manajemen melalui dewan komisaris, jadi semuanya tergantung dari dewan komisaris.
Komite audit dibentuk oleh dewan komisaris untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pengendalian operasional perusahaan. Komite ini independen terhadap manajemen, dan biasanya dibebani dengan keseluruhan tanggung jawab laporan keuangan, ketaatan terhadap hukum, dan peraturan yang ada. Agar efektif komite ini berkomunikasi dengan audit intern dan ekstern.  Audit intern melapor ke komite audit untuk memastikan independensinya terhadap manajemen.

  • Metode Pendelegasian Wewenang Dan Tanggung Jawab

Metode pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mempunyai pengaruh yang penting dalam lingkungan pengendalian. Biasanya metode ini tercermin dalam suatu bagan organisasi.

 

  • Metode pengendalian manajemen
teknik-teknik yang digunakan manajemen untuk menyampaikan instruksi dan tujuan operasi kepada bawahan dan untuk evaluasi hasilnya. Metode ini meliputi pengawasan yang efektif (melalui peranggaran), laporan pertanggung jawaban dan audit internal.

  • Berfungsinya audit intern
Audit intern berfungsi, memonitor dan mengevaluasi pengendalian secara menerus. Tujuan dari fungsi audit intern adalah membantu manajemen dalam menganalisis dan menilai aktivitas system sebagai berikut:
-     Sistem informasi organisasi
-     Struktur pengendalian intern organisasi
-     Ketaatan terhadap kebijakan, prosedur & rencana operasi
-     Kualitas kinerja karyawan

  • Kebijakan dan praktik kepegawaian

Kebijakan dan praktek yang berhubungan dengan perekrutan, pelatihan, evaluasi, penggajian dan promosi pegawai, mempunyai pengaruh yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan sebagaimana juga dilakukan dalam meminimumkan resiko.

 

  • Pengaruh Ekstern

Organisasi harus mematuhi aturan-aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun pihak yang mempunyai juridiksi atas organisasi. Hal tersebut sangat berpengaruh pada pengendalian intern perusahaan.

  1. Sistem Akuntansi
Terdiri dari metode dan catatan catatan yang dibuat untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi organisasi dan menyelenggarakan pertanggung jawaban aktiva dan kewajiban yang berkaitan. Sistem ini dirancang untuk menghasilkan informasi keuangan dan bahkan juga menghhasilkan pengendalian manajemen dan informasi operasional  yang tidak berkaitan dengan akuntansi.
Beberapa istilah pada system akuntansi, yaitu:
  • Dokumentasi sistem akuntansi, prosedur-prosedur akuntansi harus dirancang didalam pedoman sistem dan prosedur akuntansi sehingga kebijakan instruksi-instruksi dapat diketahui secara eksplisit dan diterapkan secara seragam.
  • Telusuran audit, digunakan dalam konsep auditor, eksternal yang dibutuhkan opininya terhadap laporan keuangan perusahaan. Adanya telusuran audit/jejak audit auditor boleh yakin bahwa SIA dan laporan keuanganyang dihasilkan adalah layak.


  1. Prosedur Pengendalian
Merupakan kebijakan dan prosedur yang tercakup dalam lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi yang harus ditetapkan oleh manajemen untuk memberikan jaminan yang memadai bahwa tujuan tertentu akan dapat dicapai. Prosedur pengendalian dapat dikategorikan sesuai dengan pengendalian akuntansi intern yang dirancang untuk menjaga kekayaan perusahaan dan kelayakan laporan keuangan.

Secara umum prosedur pengendalian yang baik terdiri dari :

1.    Penggunaan wewenang secara tepat untuk melakukan suatu kegiatan atau transaksi.

2.    Pembagian tugas.

3.    Pembuatan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai.

4.    Keamanan yang memadai terhadap aset dan catatan.

      5.  Pengecekan independen terhadap kinerja.