Jumat, 26 Oktober 2012

Tugas 4


1.     Contoh kasus demo mahasiswa.
“Demo, Mahasiswa Undip Dukung KPK”
SEMARANG  - Dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penyidikan kasus Simulator SIM dilancarkan belasan mahasiswa di bundaran eks videotron, Jalan Pahlawan, Semarang, Senin (6/8). Mereka meminta KPK untuk tidak takut berhadapan dengan koruptor yang berkedok seragam.
Aksi yang dimulai sekitar pukul 10.00 tersebut dilakukan oleh mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Undip Semarang. Sebuah spanduk dukungan terhadap KPK dibentangkan sepanjang aksi.
Ketua BEM KM Undip Semarang, Reza Auliarahman mengatakan, aksi itu dilakukan agar KPK merasa langkahnya didukung oleh warga dari segala penjuru Nusantara.  KPK agar tidak takut meski berhadapan dengan oknum-oknum tertentu di kepolisian maupun pemerintahan yang menjadi beking korupsi Simulator. “Tujuan kita untuk memberikan dukungan kepada KPK. Karena selama ini, sikap kepolisian terlalu arogan, padahal penuh kecurangan,” katanya.
Sementara, Kordinator Aksi Nanda Harianto menilai, kepolisian terkesan melindungi beberapa pihak di jajarannya dengan bersikeras melanjutkan penyidikannya. Menurutnya, jika kepolisian benar-benar ingin membersihkan diri seharusnya menyerahkan seluruh penanganan kasus kepada KPK. Selain itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga harus menginstruksikan Polri untuk tidak bersikap arogan mencampuri penyidikan KPK. “Publik tentu lebih mempercayai KPK dari pada kepolisian untuk menuntaskan kasus itu secara objektif,” ujar Nanda.
Aksi selama satu jam itu berlangsung damai dalam pengawalan puluhan aparat kepolisian.
Sumber : Suara Merdeka

Dapat di simpulkan bahwa demo pada mahasiswa UNDIP tersebut adalah aksi penolakan sikap terhadap pihak kepolisian maupun pemerintah terkait yang dinilainya terdapat kecurangan atau korupsi. Dan tidak semua aksi demo yang dilakukan oleh mahasiswa atau masyarakat berkalan dengan anarkis.


2.     Definisi Demonstrasi (Demo) atau unjuk rasa merupakan tindakan untuk menyampaikan penolakan, kritik, ketidak berpihakan, mengajari hal-hal yang dianggap sebuah penyimpangan.

3.     Penyebab terjadinya demonstrasi antara lain seperti :
  • Kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat.
  • Ketidakadilan pemerintah dalam menjalankan pemerintahan, yang mengakibatkan kesenjangan hidup antara orang kaya dan orang miskin.
  • Lambatnya merespon setiap aspirasi dari masyarakat yang positif.
  • Ketidakpercayaan terhadap pelaksanaan berbagai peraturan.


4.     Seperti apa demo yang baik?
Menurut saya demo yang baik adalah demo yang berlangsung damai, tidak ada aksi anarkisme, rusuh, merusak fasilitas, tidak memacetkan jalanan, demo yang kreatif dan menghibur, dan dapat meminimalisir rasa kerugian.

5.     Seperti apa tanggapan yang diinginkan para pendemo?
Para pendemo ingin mendapatkan respon yang sesuai dengan aspirasi yang dituju, atau adanya pertemuan antara kedua belah pihak untuk mencari solusi atau jalan keluar yang telah disepakati oleh kedua pihak.

6.     Solusi untuk mengatasi Demo?
Ketegasan pemerintah dalam menjalankan tugasnya dengan tidak pandang bulu yang dapat memicu terjadinya demonstrasi. Menangkap para provokator dan yang membiayai. Karena banyak demontrasi yang bukan memperjuangkan pendapat yang demokratis, tapi malah merugikan orang lain yang tidak tahu apa-apa. Sehingga dengan cara itu akan terjadi demonstrasi yang bersih, tertib dan cerdas yang jauh dari anarkhis.

Tugas 3

Definisi Pemuda
Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang. Secara internasional, WHO menyebut sebagai ”young people” dengan batas usia 10-24 tahun, sedangkan usia 10-19 tahun disebut ”adolescenea” atau remaja. International Youth Year yang diselenggarakan tahun 1985, mendefinisikan penduduk berusia 15-24 tahun sebagai kelompok pemuda.
Sedangkan menurut draft RUU Kepemudaan, Pemuda adalah mereka yang berusia antara 18 hingga 35 tahun. Menilik dari sisi usia maka pemuda merupakan masa perkembangan secara biologis dan psikologis. Oleh karenanya pemuda selalu memiliki aspirasi yang berbeda dengan aspirasi masyarakat secara umum. Dalam makna yang positif aspirasi yang berbeda ini disebut dengan semangat pembaharu.
Dalam kosakata bahasa Indonesia, pemuda juga dikenal dengan sebutan generasi muda dan kaum muda. Seringkali terminologi pemuda, generasi muda, atau kaum muda memiliki definisi beragam. Pemuda/ generasi muda/kaum muda adalah mereka yang memiliki semangat pembaharu dan progresif.

Peran pemuda di masyarakat.
Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya, karena pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan. Peranan pemuda di masyarakat seperti kerja bakti, acara-acara keagamaan, adat istiadat. Biasanya kegiatan-kegiatan tersebut yang berperan aktif dan mensukseskan acaranya adalah pemuda sekitar.
Contoh peran pemuda dalam masyarakat adalah Karang Taruna;
Karang Taruna (KT) adalah organisasi sosial/lembaga pemberdayaan masyarakat wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat terutama generasi muda diwilayah desa/kelurahan atau komunitas sosial sederajat dan bergerak terutama dibidang usaha kesejahteraan sosial dan bidang-bidang yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan sosial.
Karang Taruna adalah organisasi non-partisan yg memiliki tugas pokok bersama-sama pemerintah dan komponen masyarakat lainnya menanggulangi permasalahan sosial khususnya dikalangan generasi muda. Keanggotaan Karang Taruna bersifat stelsel pasif dalam arti bahwa semua generasi muda yang berusia 11-45 tahun secara otomatis menjadi Warga Karang Taruna yang memiliki hak dan kewajiban yang sama tanpa membedakan asal keturunan, jenis kelamin, status sosial ekonomi, suku dan budaya, agama, golongan, dan pendirian politik.
Pemuda memiliki semangat untuk berubah dan kemampuan untuk melakukan perubahan. Hal ini yang menjadi peran paling penting dari pemuda. Jika kita melihat kembali sejarah Indonesia, kita akan melihat begitu dominannya peran pemuda dalam melakukan perubahan. Dimulai dari kebangkitan nasional 100 tahun silam, sumpah pemuda yang menjadi cikal bakal persatuan Indonesia, kemerdekaan republik Indonesia, lahir dan tumbangnya orde baru serta lahinya orde reformasi.
Dalam sebuah pidato Sukarno, ia pernah mengorbakan semangat juang Pemuda apa kata Sukarno “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncangkan dunia”. Begitu besar peranan pemuda di mata Sukarno, jika ada sembilan pemuda lagi maka Indonesia menjadi negara Super Power.
“Satu tumpah darah, satu bangsa dan satu bahasa” merupakan sumpah pemuda yang di ikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Begitu kompaknya pemuda Indonesia pada waktu itu, dan apakah semangat pemuda sekarang sudah mulai redup, seolah dalam kacamata negara dan masyarakat seolah-olah atau kesannya pemuda sekarang malu untuk mewarisi semangat nasionalisime. Hal tersebut di pengaruhi oleh Globalisasi yang penuh dengan tren.
Peranan pemuda dalam sosialisi bermasyarakat sungguh menurun dratis. Pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan dan selalu bermain-main. Kini pemuda pemudi kita lebih suka peranan di dunia maya ketimbang dunia nyata. Lebih suka nge-Facebook, lebih suka aktif di mailing list, lebih suka di forum ketimbang duduk mufakat untuk kemajuan RT, RW, Kecamatan, Provinsi bahkan di tingkat lebih tinggi adalah Negara.

Peranan Pemuda dalam Kepemimpinan Masyarakat
Dalam hal kepemimpinan, para pemuda pemudi harus memiliki tipe-tipe seperti berikut:
  1. Tipe Otokratik
Para ilmuwan berpendapat bahwasannya tipe kepemimpinan otokratik ialah pemimpin yang tergolong otokratik dan dipandang sebagai karakteritik yang negatif. Dilihat dari persepsinya, seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menunjukkan sikap yang menonjolkan “keakuannya”. Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain :
        Menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya dalam menegakkan disiplin serta menunjukkan keakuannya.
        Bernada keras dalam memberikan perintah.
        Terjadinya penyimpangan oleh bawahan.

  1. Tipe Paternalistik
Tipe kepemimpinan ini hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.

  1. Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.

  1. Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi. Karakteristik dan gaya kepemimpinan tipe ini adalah sebagai berikut:
        Pendelegasian wewenang terjadi secara ekstensif.
        Pengambilan keputusan diserahkan kepada para pejabat pimpinan yang lebih rendah dan kepada petugas operasional, kecuali dalam hal-hal tertentu yang nyata-nyata menuntut keterlibatannya langsung.
        Status quo organisasional tidak terganggu.

  1. Tipe Demokratik
Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi. Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan. Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya. Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia. Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti.

Selasa, 09 Oktober 2012

Tugas 1


1.     Definisi Individu, Keluarga dan Masyarakat.
a)  Individu
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
b)  Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat setelah individu yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
c)   Masyarakat
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.

2.     Keluarga Ideal menurut saya adalah keluarga yang memiliki cinta dan kasih sayang yang tinggi. Keluarga itu harus terbuka, karena keterbukaan mengajarkan kita untuk menerima sesuatu dengan baik, dan menanamkan nilai kepercayaan. Keluarga harus saling menghargai dan memaafkan, dimana dua sifat yang sangat sulit diterapkan ini merupakan kunci akhir dalam pentingnya keutuhan, dimana menghargai mengajarkan kita untuk memahami jika semua orang memiliki jalan pikir masing-masing, dan memaafkan mengajarkan kita untuk memaklumi kesalahan yang telah diperbuat orang lain.

3.   Hubungan permasalahan dalam keluarga dan masyarakat adalah keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu. Oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat. Pada keluarga dikatakan harmonis atau jarang terjadi masalah didalamnya, dapat terlihat dilingkungan masyarakat sekitar, dan sebaliknya jika didalam keluarga saja sering terjadi masalah, sering ribut antara suami istri maupun anak-anaknya sudah dapat diduga kehidupan mereka dalam pergaulan masyarakat pun tidak baik.

4.     Permasalahan yang terjadi dalam keluarga, Contoh kasus permasalahan antara orang tua dan anak:
Teman saya panggil saja namanya “Barbie”. Dia merasa kurang diperhatikan Mamanya. Karena Mamanya seorang wanita karier yang banyak menghabiskan waktu dengan pekerjaan dari pagi bahkan sampai malam hari. Menutu teman saya Barbie, ia ingin bercerita saat Mamanya pulang kerja tak jarang dia hanya diabaikan bahkan dimarahi karena Mamanya terlalu lelah dengan urusan pekerjaan yang kadang masalah pekerjaan saja Mamanya dibawa-bawa kerumah. Jadinya ada atau pun tidak ada Mamanya dirumah, Barbie tetap merasa sendiri. Terkadang Barbie berpikir bahwa dirinya merasa tidak usah dilahirkan. Fasilitas lengkap, banyak teman, dan besarnya nominal uang jajan setiap bulan tetap tidak akan sebanding dengan perhatian Mama. Terkadang tidak sedikit Ibu-ibu yang memilih menjadi pekerja kantoran ketimbang Ibu rumah tangga.
Dari contoh kasus tersebut solusinya adalah luangkan waktu walaupun hanya sedikit untuk selalu memperhatikan kebutuhan anak (terutama kasih sayang), adakan acara-acara keluarga yang dapat menunjukan perhatian dan kasih sayang pada anak misal makan bersama, rekreasi bersama dll. Selain itu wujud perhatian orang tua itu bisa ditunjukkan dengan hal yang sederhana, misalnya dengan mendengarkan anak bercerita, dan memberikan pemahaman pada anak bahwa setiap orang tua pasti mencintai anaknya, karena setiap anak lahir karena cinta. Orang tua sibuk bekerja meninggalkan kita, bukan berarti  tidak sayang kepada kita. Yang dilakukan orang tua adalah wujud cinta dan kasih sayang yang diberikan untuk ank-anaknya.

Tugas 2

1.         Siapa saja yang terlibat tawuran?
Yang terlibat dalam tawuran yaitu para pelajar dari SMP hingga mahasiswa. Bahkan pihak sekolah, guru dan masyarakat sampai akhirnya melibatkan pihak kepolisian.

2.         Faktor-faktor penyebab tawuran?
Tawuran antar pelajar bisa terjadi karena ketersinggungan salah satu kawan, 
yang di tanggapi dengan rasa setiakawan yang berlebihan.
  • Permasalahan yang sudah mengakar dalam artian ada sejarah yang
    menyebabkan pelajar-pelajar dua sekolah saling bermusuhan.
  • Jiwa premanisme yang tumbuh dalam jiwa pelajar.
 
3.         Solusi untuk mengatasi tawuran?
Terapan kedisiplinan guru dan siswanya jika terjadi perkelahian antara siswa di dalam sekolah, juga antara siswa yang beda sekolah dan terapkan juga mengeluarkan siswa yang termasuk sebagai pelaku tawuran, atau kerja sama lintas sekolah untuk tidak menerima setiap siswa yang melakukan tawuran. Bagi siswa Jangan malu atau takut bilang “tidak” saat ada ajakan teman untuk tawuran, bahkan disebut pengecut, tidak setia kawan atau tidak cinta almamater. Perbanyak kegiatan positif dan kreatif baik yang ada di sekolah maupun diluar sekolah. Dan bagi pihak keluarga ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat, memperkuat kehidupan beragama dan meluangkan waktu untuk kebersamaan. Orang tua menjadi contoh yang baik dengan tidak menunjukan perilaku agresif, seperti: memukul, menghina dan mencemooh.