Selasa, 23 November 2010

Konsep Data

Pendahuluan
Kata “data” berasal dari bahasa Yunani “datum” yang berarti fakta, dan di dalam kamus bahasa Inggris ditulis dengan “data”. Jadi, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi. Informasi adalah data yang mempunyai nilai (berarti) bagi penerimanya dan dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan. Dengan kata lain, data adalah bahan mentah informasi.

Tinjauan Pustaka
Pengertian yang lain mengatakan bahwa “data is the description of things and events that we face” (Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi).

Pembahasaan
Konsep dari Data mencangkup Hirarki Data, Penyimpanan dan Pengaksesan Data, Pemrosesan Data, Peranan Database dan DBMS. Untuk lebih jelasnya saya akan membahas dari konsep data seperti di bawah ini.

Data diorganisasikan kedalam bentuk elemen data (field), rekaman (record), dan berkas (file). Definisi dari ketiganya adalah sebagai berikut:
Elemen data (Field) adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Misalnya data siswa terdiri dari NIS, Nama, Alamat, Telepon atau Jenis Kelamin.
Rekaman (Record) merupakan gabungan sejumlah elemen data (field) yang saling berhubungan. Istilah lain dari rekaman adalah baris atau tupel.
Berkas (File) adalah himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama.


Model Data
Model data dapat dikelompokkan berdasarkan konsep pembuatan deskripsi struktur basis data, yaitu:
a)   Model data konsepsual (high level) menyajikan konsep tentang bagaiman user memandang atau memperlakukan data. Dalam model ini dikenalkan tiga konsep penyajian data yaitu:
  • Entity (entitas) merupakan penyajian obyek, kejadian atau konsep dunia nyata yang keberadaannya secara eksplisit didefinisikan dan disimpan dalam basis data.
  •  Atribute (atribut) adalah keterangan-keterangan yang menjelaskan karakteristik dari suatu entitas seperti NIM, Nama, Fakultas, Jurusan untuk entitas Mahasiswa.
  • Relationship (hubungan) merupakan hubungan atau interaksi antara satu entitas dengan yang lainnya, misalnya entitas pelanggan berhubungan dengan entitas barang yang dibelinya.
b)    Model data fiskal (low level) merupakan konsep bagaimana deskripsi detail data disimpan ke dalam komputer dengan menyajikan informasi tentang format rekaman, urutan rekaman, dan jalur pengaksesan data yang dapat membuat pemcarian rekaman data lebih efisien.
c)    Model data implementasi (representational) merupakan konsep deskripsi data disimpan dalam komputer dengan menyembunyikan sebagian detail deskripsi data sehingga para user mendapat gambaran global bagaimana data disimpan dalam komputer. Model ini merupakan konsep model data yang digunakan oleh model hirarki, jaringan dan relasional.

      1.  Model basisdata hierarki (hierarchical database)
Sistem basisdata hierarki merupakan konsep model basisdata yang tertua, tidak ada kepastian kapan konsep ini mulai digunakan. Model ini berupa suaty tree dengan relasi Parent Child Relationships dengan hubungan satu-banyak (1-N).
Struktur dasar basisdata hierarki :
  • Kumpulan record-record yang secara logika terorganisir seperti struktur pohon dari atas ke bawah (berbentuk hirarki). Model ini banyak digunakan pada saat awal komputer database mainframe. Sistem ini banyak digunakan pada tahun 50-an dan 60-an, yang banyak digunakan oleh bank dan lembaga asuransi pada masa itu. 
  • Lapisan paling atas bertindak sebagai induk atau root dari segmen yang tepat berada di bawahnya dan lapisan bawah tidak bisa memiliki lebih dari satu root. 
  • Segmen yang berada di bawah dari suatu segmen lainnya merupakan anak dari segmen yang ada di atasnya. 
  • Struktur pohon mewakili urutan hierarki dari media penyimpan pada komputer.


    2.  Penyimpanan Data
    Macam-macam  Penyimpan Data:
    #  Primary Storage(Penyimpan Primer)
    Dicirikan dengan :
    -   Kecepatan akses yang lebih tinggi
    -   Kapasitas terbatas/kecil
    -   Dapat diakses langsung oleh CPU
    -   Harga relatif mahal
    -   Memory utama
    -   Volatille storage
    Primary storage dibatasi oleh 2 faktor, yaitu Harga memori primer dan Masalah teknis dalam pengembangan memori utama yang sangat besar.
    Secondary Storage (Penyimpan Sekunder)
    Dicirikan dengan :
    -   Tidak dapat diakses langsung oleh CPU ( Harus dicopy dahulu kebuffer memory )
    -   Kecepatan akses lebih rendah
    -   Harga relatif murah
    -   Kapasitas besar
    -   Non volatille storage
    Kegunaan utama penyimpan sekunder untuk penyimpan program untuk penggunaan masa dating dan Penyimpan informasi dalam bentuk file.
    Secara umum, media penyimpanan sekunder dibagi atas 2 jenis, yaitu
    1)  Serial (sequential) access storage device (SASD), Media penyimpan untuk mengisikan record yang diatur dalam susunan tertentu. Data pertama harus diproses pertama kali, data kedua diproses kedua kali, dst. Contoh : Magnetic Tape, Punched Card, Punched Paper Tape.
    2)   Direct (langsung) access storage device (DASD), Mekanisme baca atau tulis yang diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara urut. Komputer mikro memiliki disk drive dan hard disk. Contoh : Magnetic Disk, Floppy Disk, Mass Storage.
    Data yang disimpan di suatu media penyimpanan juga perlu diorganisasikan agar sesuai dengan teknik atau cara pengolahan data yang akan dilakukannya kemudian.
     Ada 4 teknik dasar pengorganisasian data, yaitu
    1)   Sequential(berurutan), record pertama yang dmasukkan akan menempati posisi pertama di media penyimpanannya, dan seterusnya. Contohnya sederhananya : kaset.
    2)  Relative, dapat memproses record yang mana saja secara langsung tanpa harus melalui (membaca) record-record yang lainnya. Contoh sederhananya Compac Disk.
    3)  Index Sequential,  dapat digambarkan sebagai meyusun kata dalam sebuah kamus. Kita dapat mencari kata dalam kamus secara sequential maupun dengan memanfaatkan indeksnya.
    4)  Multi key, mengakses data dengan menggunakan banyak atribut kunci (key field). Pengorganisasian ini hampir sama dengan organisasi file relatif, bedanya, pengorganisasian relatif hanya memiliki sebuah key field, sedang organisasi ini memiliki lebih dari satu key field.

    3.  Pengaksesan Data
    Data yang sudah disimpan dapat diakses melalui teknik pengaksesan secara sequential maupun direct. Semua bentuk organisasi file dapat diakses secara sequential, tapi organisasi file sequential tidak dapat diakses secara direct. Akses secara direct memerlukan key field untuk mendapatkan sebuah record yang dicari, sedangkan organisasi file sequential tidak memiliki (tidak memerlukan) key field.
    Pengaksesan data dapat dilakukan secara:
    Pemrosesan Batch, Pengumpulan transaksi dan pemrosesan semua sekaligus dalam batch. Kelemahan dari pemrosesan ini manajemen tidak selalu memiliki informasi mutakhir yg menggambarkan sistem fisik.
    Pemrosesan On-Line, Pengolahan transaksi satu per satu, kadang saat terjadinya transaksi, karena pengolahan on-line berorientasi transaksi.
    Sistem Real Time, Sistem yang mengendalikan sistem fisik, dimana sistem ini mengharuskan komputer berespon cepat pada sistem fisik.

    4.  Pemrosesan Data
    Adalah jenis pemrosesan yang dapat mengubah data menjadi informasi atau pengetahuan. Pemrosesan data ini sering menggunakan komputer sehingga bisa berjalan secara otomatis. Setelah diolah, data ini biasanya mempunyai nilai yang informatif jika dinyatakan dan dikemas secara terorganisir dan rapi, maka istilah pemrosesan data sering dikatakan sebagai sistem informasi. Kedua istilah ini mempunyai arti yang hampir sama, pemrosesan data mengolah dan memanipulasi data mentah menjadi informasi (hasil pengolahan), sedangkan sistem informasi memakai data sebagai bahan masukan dan menghasilkan informasi sebagai produk keluaran.

    5.  Peranan Database
    Database adalah kumpulan data‐data yang terpadu yang disusun dan disimpan dalam suatu cara sehingga memudahkan untuk dipanggil kembali. Konsep Database Yaitu integrasi logis dari catatan-catatan file. Tujuan dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data. Independensi data adalah kemampuaan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Independensi data dicapai dgn menempatkan spesifikasi dalam tabel & kamus yg terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data, menentukan kebutuhan data dengan mengikuti pendekatan berorientasi masalah atau pendekatan model perusahaan. Peranan database adalah untuk menentukan kebutuhan data dengan mengikuti pendekatan berorientasi masalah atau pendekatan model perusahaan.
    6.  DBMS
    DBMS dapat diartikan sebagai program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memodifikasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan efisien.
    Komponen-komponen DBMS (Howe,1991) terdiri dari:
    • Interface, yang didalamnya terdapat bahasa manipulasi data (data manipulation language)
    • Bahasa definisi data (data definition language) untuk skema eksternal, skema konsepsual dan skema internal.
    • Sistem kontrol basis data (Database Control System) yang mengakses basis data karena adanya perintah dari bahasa manipulasi data.
    Klasifikasi DBMS:
    Sistem Basisi Data dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yang terdiri dari:
    a)   Klasifikasi berdasarkan model data. Klasifikasi ini terdiri dari model data hirarki, model data jaringan, model data relasional.
    b)  Klasifkasi berdasarkan lokasi penyimpanan data, yaitu DBMS terpusat dan DBMS terdistribusi.
    c)  Klasifikasi berdasarkan tujuan DBMS digunakan yaitu tujuan umum (general purpose) dan tujuan khusus (special purpose).
    Kelebihan dari DBMS antara lain adalah:
    ·      Kepraktisan. DBMS menyediakan media penyimpan permanen yang berukuran kecil namun banyak menyimpan data jika dibandingkan dengan menggunakan kertas.
    ·      Kecepatan. Komputer dapat mencari dan menampilkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat.
    ·      Mengurangi kejemuan. Pekerjaan yang berulang-ulang dapat menimbulkan kebosanan bagi manusia, sedangkan mesin tidak merasakannya.
    ·      Update to date. Informasi yang tersedia selalu berubah dan akurat setiap.
     
    Kelemahan-kelemahan DBMS antara lain:
    a) Biaya. Kebutuhan untuk medapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat cukup mahal, termasuk biaya pemeliharaan dan sumber daya manusia yang mengelola basis data tersebut.
    b) Sangat kompleks. Sistem basis data lebih kompleks dibandingkan dengan proses berkas, sehingga dapat mudah terjadinya kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan data.
    c) Resiko data yang terpusat. Data yang terpusat dalam satu lokasi dapat beresiko kehilangan data selama proses aplikasi.
     

    Penutup
    Kesimpulan
    Data fakta / sebagian fakta yang mengandung arti berupa angka, huruf, symbol khusus atau gabungan darinya. Data diorganisasikan kedalam bentuk data yang terkecil dan tidak dapat dibagi lagi(field), gabungan dari field yang saling berhubungan(record) dan kumpulan beberapa record yang bertipe sama. Media penyimpanan dalam data ada dua yaitu penyimpanan primer dan sekunder. Model basis data hirarki dirancang dengan hubungan yang terstruktur sehingga memungkinkan dan mempermudah akses terhadap suatu data, memiliki kemampuan untuk menemukan dan memelihara relasi antar kelompok data. Data yang sudah disimpan dapat diakses melalui teknik pengaksesan secara sequential maupun direct. Semua bentuk organisasi file dapat diakses secara sequential, tapi organisasi file sequential tidak dapat diakses secara direct. Peranan DBMS ialah sebagai data yang berulang dalam bentuk  multifile  maupun data duplikat dalam satu file, data dan program menyatu, kebutuhan untuk mengintegrasikan data secara file maupun data secara cepat dan aman.
    Saran
    Prtimbangan didalam memilih alat penyimpanan haruslah memahami cara penyusunan data, Kapasitas penyimpanan, Waktu Akses, Kecepatan transfer data, Harga dan standarisasi.



    Referensi

    Manajemen Sumber Informasi (IRM) Dalam CBIS

    Pendahuluan
    Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan Sistem pengolah data menjadi informasi yang dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Informasi merupakan salah satu sumber utama dari perusahaan & dapat dikelola seperti halnya sumber lain. IRM (Information Resource Management) merupakan metodologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan sistem yang menghasilkan informasi yang berkualitas. CBIS telah menjadi suatu pilihan terbaik dalam pengolahan data, khususnya untuk bidang bisnis. CBIS mengacu pada evolusi sistem berbsis komputer yang memperlihatkan perkembangan teknologi SIM.

    Tinjauan Pustaka
    “Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah computer-based Information System(CBIS) atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.” (Akmal darmawan syarief )
     “Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer.” Tiwi(2008)

    Pembahasaan

    Mengelola CBIS

    • Manajer bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memelihara CBIS
    • Dlm beberapa situasi manajer harus dapat mengerjakan semua tugas tanpa bantuan.
    • Spesialis informasi memberikan bantuan teknis jika diperlukan.
    • CBIS akan dikembangkan manajer harus merencanakan life cycle dan kemudian mengontrol para spesialis.
    • Mengontrol sumber CBIS untuk menjaga penampilan sistem dengan segala kemampuan, setelah implementasi.
    IRM adalah konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai sumber organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan lain seperti orang, keuangan, peralatan & manajemen.
    Perencanaan manajemen puncak dari suatu perusahaan yang akan menetapkan penggunaan komputerisasi yang akan berguna untuk mengetahui penciptaan sumber informasi dan pengelolaannya Information resources management (IRM), jika perusahaan akan menerapkan IRM maka harus ada tiga unsur, yaitu :
    1. Eksekutif puncak bagian komputer melaporkan secara langsung kepada pimpinan yang disebut Chief Information Officer (CIO).
    2. CIO turut ambil bagian dengan Eksekutif lain dalam menyusun rencana jangka panjang untuk organisasi.
    3. Rencana jangka panjang harus dibuat agar kebutuhan informasi dapat memberi kepuasan pelayanan melalui komputerisasi personal.
    Syarat-syarat Infromasi
    Beberapa hal yang menetukan suatu infromasi layak atau tidaknya digunakan, diantaranya adalah:
    1. Relevansi: Infromasi memiliki keterkaitan yang lebih lekat dengan masalah atau kondisi yang sedang dihapi.
    2. Ketepatan: proses awal sampai akhir dalam membentuk infromasi harus akurat dengan objek yang sedang dianalisis.
    3. Tepat waktu: infromasi dapat dikirim dan diterima saat kondisi yang sedang diatasi, infromasi yang sudah usang atau tidak tepat waktu dalam pengkomunikasiannya dapat dikategorikan infrormasi itu hanya sebagai masukan /data masukan, semisal: Anda memberikan infromasi tentang kenaikan syarat masuk perkuliahan diman perkuliahan sudah dimulai.
    4. Kelengkapan: elemen-elemen atau kandungan yang membentuk suatu infromasi dapat dijelaskan dan dibuktikan dengan jelas.
    Model
    Model merupakan bentuk abstraksi dari tujuan yang ingin dicapai serta aktivitas dalam pemecahan masalah. Bebrapa bentuk model yang terdapat pada CBIS merupakan kumpulan sistem-sistem yang lebih kecil dikenal dengan subsitem memiliki bentuk masing-masing, untuk tiap sub sistem mereka saling berhubungan satu sama lain untuk mancapai suatu tujuan yang telah terkonsep.
    Bebrapa bentuk model dari subsistem CBIS, yaitu: 
    • Model Fisik merupakan gambaran real atau bentuk yang nyata dari subsitem CBIS, misalkan: komputer, media penyimpanan, komputer(memilki subsitem yang lebih kecil dengan tujuan komputasi data). 
    • Model Naratif adalah bentuk dari komponen yang dapat digambarkan berupa instruksi lisan, lekat dengan subjek dari CBIS, atau user itu sendiri. 
    • Model Grafis merupaknan bentuk simbol berupa kumpulan titik-titik yang membentuk garis serta menjadi sebuah objek visual. 
    • Model Matematis merupakan model yang masuk dalam komponen CBIS berupa operasi-operasi matematis, model ini umumnya cenderung apada kegiatan pemrosesan data atau manipulasi data, seperti halnya membuat data statistik, laporan penjualan, laporan pendapatan.
    Penutup
    Kesimpulan
    CBIS biasanya ditugaskan kepada manajer agar memudahkan dalam melaksanakan tugasnya. Perkembangan CBIS manajer dapat merencanakan siklus hidup dan mengatur para special dalam bidang informasi. Dan IRM (Information Resource Management) merupakan metodologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan sistem yang menghasilkan informasi yang berkualitas.(Untuk lebih lengkapnya lagi mengenai CBIS dapat di lihat di materi bulan oktober)
    Saran
    Menurut saya, jika suatu usaha yang diperlukan untuk mencapai IRM yang baik maka suatu perusahaan berusaha menggunaka informasi untuk mencari keuntungan  yang kompetitif, para eksekutif menyadari bahwa adanya perencanaan strategi formal untuk sumber-sumber informasi dan menyadari bahwa pelayanan informasi sebagai area fungsional. Penggunan model dapat memudahkan melakukan analisi dimasa mendatang.

    Referensi
    http://books.google.co.id/books?id=VFFQD2eHGYYC&pg=PR16&dq=Manajemen+Sumber+Informasi+%28IRM%29&hl=id&ei=vePoTPH3A4KivQP20aDCCA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CCMQ6AEwAA#v=onepage&q=Manajemen%20Sumber%20Informasi%20%28IRM%29&f=false

    Sistem Development Life Cycle (SDLC)

    Pendahuluan
    System Development Life Cycle (SDLC) atau sistem hidup pengembangan sistem yang merupakan rekayasa sistem dan rekaysa perangkat lunak (Software), adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembanga software. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan software.

    Tinjauan Pustaka
    SDLC didefinisikan oleh Departemen Kehakiman AS sebagai sebuah proses pengembangan software yang digunakan oleh systems analyst, untuk mengembangkan sebuah sistem informasi.

    Pembahasaan
    Proses yang digunakan oleh analis sistem untuk mengembangkan sistem informasi, termasuk persyaratan, validasi, pelatihan, dan pengguna (stakeholder) kepemilikan sebuah sistem informasi yang diperoleh melalui Identifikasi, Seleksi, dan perencanaan sistem, Studi kelayakan, analisis sistem, desain sistem, pengujian, implementasi dan Pemeliharaan sistem (maintenance). Setelah SDLC harus menghasilkan sistem berkualitas tinggi yang memenuhi atau melampau harapan pelanggan, mencapai penyelesaian dalam waktu dan perkiraan biaya, bekerja secara efektif dan efisien dalam arus dan direncanakan Teknologi Informasi Terstruktur, dan murah untuk mempertahankan dan biaya-efektif untuk meningkatkan. SDLC merupakan pendekatan sistematis untuk memecah kan masalah yang terdiri dari beberapa tahapan.

    Tahapan SDLC:
    #      Identifikasi, Seleksi, dan perencanaan sistem
    Mengidentifikasi kebutuhan user, Menyeleksi kebutuhan user dari proses identifikasi dengan melihat kapasitas teknologi dan efisiensi,  Merencanakan sistem.
        Studi kelayakan
    Dilakukan oleh software developer dengan mempelajari konsep sistem yang diinginkan oleh pihak manajemen, apakah sistem baru tersebut realistis dalam masalah pembiayaan, waktu, serta perbedaan dengan sistem yang ada sekarang. Biasanya, dalam tahap ini diputuskan untuk meng-update sistem yang ada, atau menggantinya dengan yang baru.
        Analisis Sistem
    Dibagi menjadi 2 yaitu; Permodelan data, yang mencangkup Entity Relationship Diagram (ERD), Conceptual Data Model (CDM), Physical Data Model (PDM) dan Permodelan proses yang mencangkup Unified Modeling Language (UML).
        Desain Sistem
    Yang mencangkup Desain form dan laporan (report), Desain Antarmuka dan dialog (message), Desain basis data dan file (framework), Desain proses (struktur proses). Pada langkah ini dilakukan pembuatan blueprint sistem. Di dalamnya termasuk penyesuaian dengan arsitektur telekomunikasi, hardware, dan software untuk pengembangan lebih lanjut, serta membuat model sistem menciptakan model graphical user interface (GUI), database, dll
        Pengujian
    Setelah sistem berhasil dikembangkan, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna. Dalam tahap ini, juga dilakukan debugging dan penyesuaian-penyesuaian akhir.
        Implementasi
    Implementasi ini dibagi menjadi:
    1. Pemrograman dan pengetesan perangkat lunak (software): Developmental (error testing per modul oleh programmer), Alpha testing (error testing ketika sistem digabungkan  dengan antarmuka user , oleh software tester) dan Beta testing (testing dengan lingkungan dan data sebenarnya). 
    2. Konversi sistem: Mengaplikasikan perangkat lunak pada lingkungan yang sebenarnya untuk digunakan oleh organisasi.
    3. Dokumentasi.
    4. Pelatihan.
      
    #  Pemeliharaan sistem (maintenance) 
    1. Corrective, memperbaiki desain dan error pada program.
    2. Adaptive, memodifikasi sistem untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
    3. Perfective, Melibatkan sistem untuk menyelesaikan masalah baru atau mengambil kesempatan (penambahan fitur).
    4. Preventive, Menjaga sistem dari kemungkinan masalah di masa yang akan dating.


    Penutup
    Kesimpulan
    Dalam pembuatan atau pengembangan sistem perangakat lunak yang akan kita kerjakan biasana kita mengikuti step by step dari SDLC, karena SDLC merupakan pedoman bagi seorang programmer yang akan membuat software maupun dalam pengembanganya.
    Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang hingga menjadi apa yang diharapkan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau kembali ke langkah sebelumnya.
    Saran
    Bila dalam tahapan SDLC masih timbul beberapa permasalahan-permasalahan yang tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke proses yang pertama.



    Referensi
    http://www.google.co.id/

    Komunikasi Data & Keamanan Serta Pengendalian Dalam Sistem Informasi


    Pendahuluan
    Ketika skala operasi bisnis berkembang, timbul kebutuhan untuk mengumpulkan data dan menyebarkan keputusan di area geografis yang tersebar luas. Komunikasi data memungkinkan komputer melaksanakan tugasnya. Model dasar yang menggambarkan komunikasi antara manusia juga dapat berfungsi sebagai model untuk komunikasi data. Kemampuan untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan akurat menjadi sangat esensial bagi sebuah organisasi, baik yang berupa organisasi komersial (perusahaan), perguruan tinggi, lembaga pemerintahan, maupun individual (pribadi). Semakin kompleksnya sistem yang digunakan, seperti semakin besarnya program (source code) yang digunakan sehingga semakin besar probabilitas terjadinya lubang keamanan. Semakin banyak perusahaan yang menghubungkan sistem informasinya dengan jaringan komputer yang global seperti Internet. Potensi sistem informasi yang dapat dijebol menjadi lebih besar.


    Tinjauan Pustaka
    Survey Information Week (USA), 1271 system or network manager, hanya 22% yang menganggap keamanan sistem informasi sebagai komponen penting.
    G.J. Simons, keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah penipuan (cheating) atau, paling tidak, mendeteksi adanya penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi, dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik.


    Pembahasaan
    Komunikasi Data (Datacom)
    Komunikasi data adalah transmisi atau proses pengiriman dan penerimaan data dari dua atau lebih device (sumber), melalui beberapa media. Media tersebut dapat berupa kabel koaksial, fiber optic (serat optic), microware dan sebagainya. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital.

    Komponen Komunikasi Data:
    Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data.
    Penerima, adalah piranti yang menerima data.
    Data, adalah informasi yang akan dipindahkan.
    Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk mengirimkan data.
    Protokol, adalah aturan-aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan hubungan.


    Jenis-Jenis Komunikasi Data
    Jenis komunikasi data dibagi menjadi dua macam yaitu :
    1. Infrastructure terrestrial
    Aksesnya dengan menggunakan media kabel dan nirkabel. Untuk membangun infrakstuktur terrestrial ini membutuhkan biaya yang tinggi, kapasitas bandwitch yang terbatas, biaya yang tinggi dikarenakan dengan menggunakan kabel tidak diprngaruhi oleh factor cuaca jadi sinyal yang digunakan cukup kuat.
    2.      Melalui satelit
    Aksesnya menggunakan satelit. Wilayah yang dicakup akses satelit lebih luas sehingga mampu menjangkau sebuah lokasi yang tidak bisa dijangkau. Oleh infrastruktur terrestrial namun membuthkan waktu yang lama untuk berlangsung prosesnya komunikasi. Karena adanya gangguan karena radiasi gelombang matahari (sun outage) yang terjadi paling parahnya setiap 11 tahun sekali.

    Jenis-jenis Jaringan
    Peralatan datacom yang saling berhubungan antara peralatan atau komputer satu dengan lainnya disebut sebagai jaringan(network). Peralatan dibuat menjadi jaringan untuk mendapatkan komunikasi. Jaringan datacom dapat berupa Jaringan Luas(Wide Area Network atau WAN) Jaringan Setempat(Local Area Network atau LAN) dan Jaringan Metropolitan (Metropolitan Area Network atau MAN).
    ·         Jaringan Luas(Wide Area Network atau WAN), meliputi area geografis yang luas dengan beragam fasilitas komunikasi, seperti jasa telepon jarak jauh, transmisi satelit, kabel bawah laut. Contoh dari WAN seperti jaringan perbankan antardaerah dan sistem pemesanana penrbangan.
    ·         Jaringan Setempat(Local Area Network atau LAN), LAN mencangkup area yang terbatas. Umumnya LAN umumnya menggabungakn hingga ratusan komputer yang semuanya berlokasi di area yang lebih kecil atau terbatas, seperti satu gedung yang berdekatan atau sebuah komplek perumahan yang memiliki jaringan LAN yang servernya bertempat di satu tumah tertentu.
    ·         Jaringan Metropolitan (Metropolitan Area Network atau MAN),  adalah jaringan yang meliputi jaringan suatu kota. Jaringan model MAN adalah sebuah jaringan yang merupakan gabungan dari beberapa jaringan LAN. Artinya jaringan ini adalah merupakan pengembangan dari model jaringan LAN. Media yang diperlukan cukup banyak, karena merupakan pengembangan dari jaringan LAN yaitu kabel jenis UTP, konektor RJ45, modem, Swicth atau hub.

    Manfaat Jaringan Komunikasi Data
    -         Memungkinkan beberapa sistem komputer saling berbagi (sharing) sumber daya secara bersama, sehingga bersifat ekonomis.
    -         Menambah manfaat komputer. Karena jaringan memperluas kegunaan dan daya guna sistem komputer yang saling dihubungkan dengan jaringan, sehingga terminal dengan terminal dapat berkomunikasi, tukar menukar data, dan dapat menggantikan fungsi surat menyurat.
    -         Memungkinkan berbagai macam merek komputer saling berhubungan.
    -         Memungkinkan pengembangan sistem komputer menjadi lebih fleksibel.
    -         Pengolahan terdistribusi, sehingga dapat mencegah ketergantungan kepada pusat atau central processor atau tidak tergantung pada satu sistem komputer saja.

    Keamanan Sistem
    Perlindungan piranti keras, piranti lunak, data, fasilitas komputer dan personel disebut keamanan sistem atau system security. Keamanan informasi atau security Information dapat di definisikan sebagai perlindungan peralatan komputer, nonkomputer dan informasi dari pihak penyalahgunaan pihak-pihak yang tidak berwenang.

    Pengendalian Keamanan Sistem Informasi
    Berkaitan dengan keamanan system informasi, diperlukan tindakan berupa pengendalian terhadap sistem informasi. Kontrol-kontrol untuk pengamanan sistem informasi antara lain:
    • Kontrol Administrative, dimaksudkan untuk menjamin bahwa seluruh kerangka control dilaksanakan sepenuhnya dalam organisasi berdasarkan prosedur-prosedur yang jelas.
    • Kontrol Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem, Untuk melindungi kontrol ini, peran auditor sangat sistem informasi sangatlah penting. Auditor system informasi harus dilibatkan dari masa pengembangan hingga pemeliharaan system, untuk memastikan bahwa system benar-benar terkendali, termasuk dalam hal otorisasi pemakai system. Aplikasi dilengkapi dengan audit trail sehingga kronologi transaksi mudah untuk ditelusuri.
    • Kontrol Operasi, merupakan ystem beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Seperti Pembatasan akan akses terhadap data, Kontrol terhadap personel pengoperasi, Kontrol terhadap peralatan, Kontrol terhadap penyimpanan arsip dan Pengendalian terhadap virus.
    • Proteksi Fisik terhadap Pusat Data, Untuk menjaga hal-hal yangtidak diinginkan terhadap pusat data, factor lingkungan yang menyangkut suhu, kebersihan, kelembaban udara, bahaya banjir, dan keamanan fisik ruangan perlu diperhatikan dengan benar. Peralatan-peralatan yang berhubungan dengan faktor-faktor tersebut perlu dipantau dengan baik.
    Tujuan keamana informasi untuk mencapai kerahasiaan, ketersedian dan integritas.

    ANCAMAN (Threats)

    Ancaman adalah aksi yang terjadi baik dari dalam sistem maupun dari luar sistem yang dapat mengganggu keseimbangan sistem informasi.  Ancaman yang mungkin timbul dari kegiatan pengolahan informasi berasal dari 3 hal utama, yaitu :
    1. Ancaman Alam, ancaman tersebut memeliki kategori seperti : Ancaman air, tanah dan ancaman lainnya (kebakaran hutan, petir, tornado dsb).
    2. Ancaman Manusia, ancaman tersebut memeliki kategori seperti : Malicious code , Virus, Logic bombs, Trojan horse, Worm, active contents, Countermeasures, Social engineering, Hacking, cracking, akses ke sistem oleh orang yang tidak berhak, DDOS, backdoor, Kriminal, Pencurian, penipuan, penyuapan, pengkopian tanpa ijin, perusakan, Teroris, Peledakan, Surat kaleng, perang informasi, perusakan.
    3. Ancaman Lingkungan, ancaman tersebut memeliki kategori seperti: Penurunan tegangan listrik atau kenaikan tegangan listrik secara tiba-tiba dan dalam jangka waktu yang cukup lama, Polusi, Efek bahan kimia seperti semprotan obat pembunuh serangga, semprotan anti api, Kebocoran seperti A/C, atap bocor saat hujan.

    Besar kecilnya suatu ancaman dari sumber ancaman yang teridentifikasi atau belum teridentifikasi dengan jelas tersebut, perlu di klasifikasikan secara matriks ancaman sehingga kemungkinan yang timbul dari ancaman tersebut dapat di minimalisir dengan pasti.  Setiap ancaman tersebut memiliki probabilitas serangan yang beragam baik dapat terprediksi maupun tidak dapat terprediksikan seperti terjadinya gempa bumi yang mengakibatkan sistem informasi mengalami mall function. 

     

    KELEMAHAN (Vulnerability)

    Adalah cacat atau kelemahan dari suatu sistem yang mungkin timbul pada saat mendesain, menetapkan prosedur, mengimplementasikan maupun kelemahan atas sistem kontrol yang ada sehingga memicu tindakan pelanggaran oleh pelaku yang mencoba menyusup terhadap sistem tersebut. Cacat sistem bisa terjadi pada prosedur, peralatan, maupun perangkat lunak yang dimiliki, contoh yang mungkin terjadi seperti : Seting firewall yang membuka telnet sehingga dapat diakses dari luar, atau Seting VPN yang tidak di ikuti oleh penerapan kerberos atau NAT.
    Suatu pendekatan keamanan sistem informasi minimal menggunakan 3 pendekatan, yaitu :
    1. Pendekatan preventif yang bersifat mencegah dari kemungkinan terjadikan ancaman dan kelemahan
    2. Pendekatan detective yang bersifat mendeteksi dari adanya penyusupan dan proses yang mengubah sistem dari keadaan normal menjadi keadaan abnormal
    3. Pendekatan Corrective yang bersifat mengkoreksi keadaan sistem yang sudah tidak seimbang untuk dikembalikan dalam keadaan normal
    Tindakan tersebutlah menjadikan bahwa keamanan sistem informasi tidak dilihat hanya dari kaca mata timbulnya serangan dari virus, mallware, spy ware dan masalah lain, akan tetapi dilihat dari berbagai segi sesuai dengan domain keamanan sistem itu sendiri.



    Penutup
    Kesimpulan
    Komunikasi data adalah transmisi atau proses pengiriman dan penerimaan data dari dua atau lebih device (sumber), melalui beberapa media. Media tersebut dapat berupa kabel koaksial, fiber optic (serat optic) , microware dan sebagainya. Jenis berdasarkan medianya ada komunikasi data terreistrial yaitu komunikasi data dengan menggunakan media kabel tembaga dan nirkabel, sementara jenis lainnya yaitu komunikasi data melalui satelit, contohnya komunikasi data dalam dengan media wifi, internet,dll. Keamanan sistem informasi tidak dilihat hanya dari kaca mata timbulnya serangan dari virus, mallware, spy ware dan masalah lain, akan tetapi dilihat dari berbagai segi sesuai dengan domain keamanan sistem itu sendiri. Berkaitan dengan keamanan system informasi, diperlukan tindakan berupa pengendalian terhadap sistem informasi. Kontrol-kontrol untuk pengamanan sistem informasi antara lain Kontrol Administratif, Kontrol Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem, Kontrol Operasi dan Proteksi Fisik terhadap Pusat Data.
    Saran
    Selain manfaat jaringan dari komunikasi data, pengguna(user) haruslah berhati-hati dalam memakai jasa jaringan internet. Karena terkadang terdapat pihak penyalahgunaan pihak-pihak yang tidak berwenang yang tidak kita sadari telah merusak sistem komputer(data) kita, makadari itu kita memerlukan keamanan sistem.

     
    Referensi
    http://achodik.wordpress.com/2010/11/03/pengendalian-keamanan-sistem-informasi/