Pengertian
Warga Negara
Warga negara diartikan
sebagai orang-orang yang menjadi bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur
negara. Istilah warga negara lebih sesuai dengan
kedudukannya sebagai orang merdeka dibandingkan dengan istilah hamba atau
kawula Negara, karena warga negara mengandung arti peserta, anggota, atau warga
dari suatu negara, yakni peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dengan
kekuatan bersama. Untuk itu, setiap warga negara mempunyai persamaan hak di
hadapan hukum. Semua warga negara memiliki kepastian hak, privasi, dan tanggung
jawab.
Terdapat dua
cara seseorang untuk memperoleh kewarganegaraan, yaitu :
- Menurut asal kelahiran
•
Ius
solis (menurut tempat kelahiran) yaitu penentuan status kewarganegaraan
seseorang berdasarkan tempat dimana ia dilahirkan. Sebagai contoh : Seseorang
yang dilahirkan di negara Inggris maka ia kan menjadi warga negara Inggris,
walaupun orang tuanya adalah warga negara Jerman. Asas ini dianut oleh negara
Inggris, Amerika, Mesir dll.
•
Ius
sanguinis (menurut keturunan) yaitu penentuan status kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan dari negara mana ia berasal. Sebagai contoh : Seseorang
yang dilahirkan di negara Indonesia, sedangkan orang tuanya berasal dari RRC,
maka orang tersebut menjadi warga negara RCC. Asas ini dianut oleh negara RRC.
- Naturalisasi
Adalah
suatu perbuatan hukum yang dapat menyebabkan seseorang memperoleh status kewarganegaraan.
Misal : seseorang memperoleh status kewarganegaraan akibat dari pernikahan,
mengajukan permohonan, memilih atau menolak status kewarganegaraan. Sedangkan
naturalisasi di Indonesia dapat di bagi menjadi dua, yaitu :
•
Naturalisasi
Biasa memiliki syarat yaitu,
- Telah berusia 21 tahun
- Lahir di wilayah RI atau bertempat
tinggal yang paling minimal 5 tahun berturut atau 10 tahun tidak berturut-turut
- Apabila ia seseorang laki-laki yang
sudah kawin, ia perlu mendapat persetujuan istrinya
- Dapat berbahasa Indonesia
- Sehat jasmani & rohani
- Mempunyai mata pencarian tetap
- Tidak mempunyai kewarganegaraan lain
•
Naturalisasi
Istimewa : status kewarganegaraan yang diberikan kepada warga asing yang telah
berjasa kepada negara RI dengan pernyataan sendiri (permohonan) untuk menjadi
WNI.
Kewarganegaraan
Republik Indonesia
Seorang Warga Negara
Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara Republik
Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan Kartu Tanda Penduduk, berdasarkan
Kabupaten atau Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai penduduk atau warga. Kepada orang
ini akan diberikan nomor identitas yang unik (Nomor Induk Kependudukan, NIK)
apabila ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan.
Paspor diberikan oleh negara kepada warga negaranya sebagai bukti identitas
yang bersangkutan dalam tata hukum internasional. Kewarganegaraan Republik
Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) :
1) Setiap
orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI.
2) Anak
yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI.
3) Anak
yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu
warga negara asing (WNA), atau sebaliknya.
warga negara asing (WNA), atau sebaliknya.
4) Anak
yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak
memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak tersebut.
5) Anak
yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal
dunia dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI.
dunia dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI.
6) Anak
yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI
7) Anak
yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang
ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut
berusia 18 tahun atau belum kawin.
8) Anak
yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir
tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
9) Anak
yang baru lahir yang ditemukan di wilayah megara Republik Indonesia
selama ayah dan ibunya tidak diketahui.
selama ayah dan ibunya tidak diketahui.
10) Anak
yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya
tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.
tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.
11) Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik
Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang karena ketentuan dari negara tempat anak
tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.
12) Anak
dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya,
kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau
menyatakan janji setia.
Hak
dan kewajiban dalam UUD 1945
Hak dan kewajiban
warganegara dalam Bab X psl 26, 27, 28, & 30 tentang
warga Negara :
warga Negara :
•
Pasal 26 ayat 1 yang menjadi warga Negara
adalah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga Negara pada ayat 2, syarat-syarat mengenai
kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga Negara pada ayat 2, syarat-syarat mengenai
kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.
•
Pasal 27 ayat 1 bahwa segala warga Negara
bersamaan kedudukannya
didalam hukum dan pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan
itu dengan tidak ada kecualinya. Pada ayat 2 disebutkan bahwa tiap-tiap warga
Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
didalam hukum dan pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan
itu dengan tidak ada kecualinya. Pada ayat 2 disebutkan bahwa tiap-tiap warga
Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
•
Pasal 28 disebutkan bahwa kemerdekaan
berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dgn lisan dan sebagainya ditetapkan dgn undang-
undang.
mengeluarkan pikiran dgn lisan dan sebagainya ditetapkan dgn undang-
undang.
•
Pasal 30 ayat 1 bahwa hak dan kewajiban warga
negara untuk ikut serta dalam
pembelaan negara dan ayat 2 mengatakan pengaturan lebih lanjut diatur
dengan UU.
pembelaan negara dan ayat 2 mengatakan pengaturan lebih lanjut diatur
dengan UU.
Hak
dan Kewajiban Sebagai Warga Negara Indonesia
Setiap
warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa
terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari
berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan di kemudian
hari. Namun biasanya bagi yang memiliki banyak uang dapat memiliki tambahan hak
dan pengurangan kewajiban sebagai warga negara kesatuan republik Indonesia.
A.
Contoh Hak Warga Negara Indonesia
- Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hokum.
- Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
- Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan.
- Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai.
- Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
- Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri dari serangan musuh.
- Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.
B.
Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia
- Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.
- Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).
- Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya.
- Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara Indonesia.
- Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.
Pengertian
Negara
Secara
etimologis, “Negara” berasal dari bahasa asing Staat (Belanda, Jerman), atau
State (Inggris). Kata State pun berasal dari bahasa Latin, yaitu status atau
statum yang berarti “menempatkan dalam keadaan berdiri, membuat berdiri, dan
menempatkan”. Kata status juga diartikan sebagai tegak dan tetap. Dan Niccolo
Machiavelli memperkenalkan istilah La Stato yang mengartikan Negara sebagai
kekuasaan. Beberapa pengertian Negara menurut pakar kenegaraan.
- George Jellinek, Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang mendiami wilayah tertentu.
- G.W.F Hegel, Negara adalah organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal.
- Logeman, Negara adalah organisasi kemasyarakatan (ikatan kerja) yang mempunyai tujuan untuk mengatur dan memelihara masyarakat tertentu dengan kekuasaannya.
- Karl Marx, Negara adalah alat kelas yang berkuasa (kaum borjuis/kapitalis) untuk menindas atau mengeksploitasi kelas yang lain (ploretariat/buruh).
Jadi
Negara adalah Satu kesatuan organisasi yang didalamnya terdapat sekelompok
manusia (rakyat), wilayah yang permanent (tetap) dan memiliki kekuasaan yang mana
di atur oleh pemerintahan yang berdaulat serta memiliki ikatan kerja yang
mempunyai tujuan untuk mengatur dan memelihara segala instrument-instrumen yang
ada didalamnya dengan kekuasaan yang ada.
Kata
“Negara” yang lazim digunakan di Indonesia berasal dari bahasa sansekerta,
yakni nagari atau nagara, yang berarti wilayah, kota atau penguasa. Nama-nama
yang memakai kata nagara biasanya khusus untuk kepala Negara atau orang-orang
tertentu yang memegang peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan. Hal
ini telah diperaktikan pada masa kerajaan Majapahit pada abad XIV, seperti yang
tertulis dalam buku Negara Kertagama, karangan Mpu Prapanca (1365). Dalam buku
tersebut digambarkan tentang pemerintahan Majapahit yang menghormati unsur
musyawarah. Di samping itu, digambarkan juga hubungan Majapahit dengan
negara-negara tetangga serta hubungan antar daerah dalam wilayah kekuasaan
Majapahit.
Pengertian
Negara menurut para ahli :
Ø
Soepomo
(1945) Negara adalah suatu susunan masyarakat yang intergral, segala golongan,
segala bagian, segala anggotanya berhubungan erat satu sama lain dan merupakan
persatuan masyarakat yang organistik.
Ø
Grotius
(1583-1645) Negara adalah ikatan-ikatan manusia yang insaf akan arti dan
panggilan hukum kodrat.
Ø
Jellinek
Negara ialah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah
berkediaman tertentu.
Ø
Bodin
Negara adalah suatu persekutuan dari keluarga-keluarga dengan segala
kepentingannya yang dipimpin oleh akal pikiran dari suatu kekuasaan yang
berdaulat.
Suatu
daratan di permukaan bumi ini dapat dikatakan sebagai suatu Negara, apabila
memiliki unsur-unsur Negara sebagai berikut :
1) Wilayah
Untuk
mendirikan suatu negara dengan kedaulatan penuh diperlukan wilayah yang terdiri
atas darat, laut dan udara sebagai satu kesatuan.
2) Rakyat
Selain
memiliki wilayah suatu negara harus mempunyai rakyat yang tinggal dan
dipersatukan oleh suatu perasaan. Tanpa adanya orang sebagai rakyat pada suatu
ngara maka pemerintahan tidak akan berjalan.
3) Pemerintahan
Di
dalam suatu negara perlu adanya suatu pemerintahan yang mengatur
penyelenggaraan negara yang berkedaulatan.
4) Pengakuan dari negara lain
Eksistensi
sebuah negar sangat ditentukan juga oleh adanya pengakuan dari negara atau
bangsa lain. Pengakuan akan adanya sebuah negara dari negara lain akan menjadi
pintu masuk terjadinya relasi atau hubungan persahabatan dengan negara lain.
Ada dua macam pengakuan akan keberadaan suatu negara, yaitu :
•
Pengakuan
de facto
Pengakuan
diberikan untuk menyatakan bahwa secar fisik di sebuah wilayah telah berdiri
suatu negara. Pengakuan ini diberikan berdasarkan realitas bahwa masyarakat di
wilayah itu telah memenuhi tiga unsur utama berdirinya suatu negara, yaitu
wilayah, rakyat, dan adanya pemerintahan yang berdaulat. Pengakuan de facto ini
sifatnya sementara, artinya pengakuan itu diberikan sambil menunggu
perkembangan lebih lanjut dari negara yang baru lahir itu.
•
Pengakuan
de jure
Pengakuan
akan adanya suatu negara berdasarkan pertimbangan yuridis menurut hukum. Dengan
memperoleh pengakuan de jure suatu negara merdeka mendapat hak di samping
kewajibanya sebagai anggota masyarakat dunia. Hak dan kewajiban yang dimaksud
adalah untuk bertindak dan diperlakukan sebagai negara yang berdaulat penuh dan
diterima dalam pergaulan antar bangsa.
PEMBENTUKAN
NEGARA MENURUT JOHN LUCKE
Melalui
bukunya yang berjudul “Two treaties on civil Government”, ia menyatakan :
suasana alam bebas bukan merupakan keadaan penuh kekacauan (Chaos) karena sudah
ada hukum kodrat yang bersumber pada rasio manusia yang mengajarkan bahwa
setiap orang tidak boleh merugikan kepentingan orang lain. Untuk menghindari
anarkhi maka manusia mengadakan perjanjian membentuk negara dengan tujuan
menjamin suasana hukum individu secara alam. Perjanjian masyarakat ada 2 yaitu
:
- Pactum Unionis : Perjanjian antar individu yang melahirkan negara.
- Pactum Subjectionis : Perjanjain anatara individu dengan penguasa yang diangkat dalam pactum unionis, yang isinya penyerahan hak–hak alamiah.
Dalam
pactum sujectionis tidak semua hak–hak alamiah yang dimiliki manusia diserahkan
kepada penguasa (raja) tetapi ada beberapa hak pokok (asasi) yang meliputi hak
hidup, hak kemerdekaan/kebebasan, hak milik yang tetap melekat pada diri
manusia dan hak tersebut tidak dapat diserahkan kepada siapapun termasuk
penguasa. Dan hak–hak tersebut harus dilindungi dan dijamin oleh raja dalam
konstitusi (UUD). Melalui teorinya John Locke menghendaki adanya bentuk
monarkhi konstituisonal, dan ia dianggap sebagai peletak dasar teori hak asasi
manusia.