Kamis, 21 Oktober 2010

Perkembangan E-Commerce Di Indonesia

Pendahuluan
Perdagangan Elektronik (E-Commerce) atau e-dagang merupakan penyebaran, pembelian, penjualan, pemesanan barang dan jasa melalui sistem elektronik. Contonya seperti Internet, televise, WWW(World Wide Web) atau jaringan dan sebagainya. E-Commerce dapat melibatkan transfer dana secara elektronik, pertukaran eletronik sistem manajemen inventori otomatis dan sistem pengumpulan data otomatis. Industri teknologi informasi dalam kegiatan e-dagang sebagai aplikasi dan penerapa dari e-bisnis(e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti : transferdana secara elektronik, SCM (Supply Chain Management), e-pemasaran (E-Marketing) atau pemasalan secara online(Online Marketing), pemrosesan transaksi online(Online transaction Processing), pertukaran data elektronik(Electronic Data Interchange/EDI), dll.

Pembahasan
Definisi E-Commerence menurut beberapa ahli ialah;
Kalakota dan Whinston, E-Commerce dibagi berdasarkan perspektif yaitu:
  • Perspektif Kominikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produksi atau jasa atau pembayaran melaluiu jaringan telepon, dan jalur komunikasi lainnya.
  • Perspektif Proses Bisnis, E-Commerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomatisai transaksi bisnis dan work flow.
  • Perspektif Pelayanan, E-Commerce merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi biaya dalam pemesanan dan pengiriman barang.
  • Perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk menjual dan membeli produk serta informasi melalui internet dan jaringn jasa online lainnya.
Yuan Gao dalam Encyclopedia of Information Science and Technology(2005), Menyatakan E-Commerence adalah penggunaan jaringan komputer untuk melakukan komunitas bisnis dan transaksi komersial.
Jadi E-Commerce penggunaan media elektronik untuk melakukan perniagaan atau perdagangan, seperti halnyna telepon, fax ATM, handphone, SMZ, ATM phone banking, internet banking dll. Secara khusus penggunaan internet untuk melakukan perniagaan disukai dan banyak dilakukan oleh masyarakat luas, karena biaya yang lebih terjangkau dengan disbanding harga di toko dan kepraktisannya.
Perkembangan E-Commerce di Indonesia
Di Indonesia sendri perkembangan E-Commerce kurang popular, karena masalah keamanan pada sistem ini dan kuranggnya pengetahuan mereka mengenai E-Commerce tersebut. Media elektronik menjadi salah satu media andalan untuk melakukan komunikasi dan bisnis, salah satu caranya adalah dengan menggunakan internet.
Menurut Adji Gunawan, Associate Partner dan Technology Competency Group Head Andersen Consulting, secara umum ada tiga tahapan menuju e-commerce, yakni: presence (kehadiran), interaktivitas dan transaksi. Saat ini, kebanyakan website yang dimiliki perusahaan Indonesia hanya mencapai tahap presence, belum pada tahap transaksi. Sehingga belum dapat dikatakagorikan sebagai e-commerce karena tidak adanya transaksi elektrinik di dalamnya. Namun melihat perkembangan yang ada,  yaitu  perkembangan teknologi dan peningkatan pengguna internet di Indonesia akan membuat e-commerce menjadi suatu bisnis yang menjanjikan di masa depan. Secara perlahan-lahan, e-commerce akan merubah pola berbisnis masyarakat indonesia.
Hambatan dalam pengimplementasian e-commerce di Indonesia masih harus menempuh jalan yang panjang dan berliku. Berbagai hambatan yang ada dalam pengimplementasiannya dapat berupa teknis dan non-teknis yang kesemua itu membutuhkan kerjasama yang utuh antara pemerintah, pengembang dari e-commerce, pebisnis dan para konsumen pemanfaatnya. Seperti produk-produk teknologi informasi lainnya seperti juga e-government, e-commerce masih membutuhkan waktu yang lama untuk dapat dikenal dan diterima di Indonesia. Berbagai hambatan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
·         Dukungan pemerintah. Dukungan pemerintah yang masih belum jelas ditambah dengan belum adanya kebijakan-kebijakan yang mendukung perkembangan dari e-commerce ini dikeluarkan.
·         Perkembangan infrastruktur yang lambat. Kurangnya insfrastrukur yang ada dan belum merata kepelosok Indonesia.
·         Kurangnya sumber daya manusia. Kurangnya SDM Indonesia yang benar-benar menguasai sistem e-commerce ini secara menyeluruh, yang tidak saja menguasai secara teknis juga non-teknis seperti sistem perbankan, lalu lintas perdagangan hingga sistem hukum yang berlaku. Alasan yang cukup utama yaitu masih kurangnya ketersediaan informasi, mulai dari buku-buku referensi, jurnal, majalah/tabloid yang membahas tentang e-commerce juga sarana pendidikan, seminar, workshop hingga pusat-pusat pengembangan yang dibangun antara pemerintah, pusat-pusat pendidikan dan tenaga ahli di bidang e-commerce.
·         Dukungan dari institusi finansial seperti bank dan asuransi. Perbankan Indonesia juga masih sulit untuk melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang lain, apalagi dalam jumlah nilai yang kecil serta belum adanya pihak ketiga sebagai penjamin transaksi secara online yang benar-benar berada di Indonesia.
Perbaikan sistem perdagangan yang ada. Adanya keseriusan dari pemerintah untuk menderegulasi system perdagangan yang memberi kesempatan luas bagi berkembangnya UKM, sistem jaringan pengiriman yang baik dan aman, tidak adanya gangguan diperjalanan dan di institusi.
Sedangkan jika kita melihat peluang-peluang yang ada, kesemuanya itu tentunya diharapkan memberikan energi atau semangat khusus bagi semua pihak bahwa sebenarnya e-commerce dapat menjadi solusi baru bagi ketertinggalan kita disemua bidang selama ini, seperti:
-          Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan pangsa pasar yang masih dapat banyak digarap.
-          Kondisi geografis yang sangat mendukung berkembangnya e-commerce, dengan begitu banyaknya pulau-pulau yang tersebar diseluruh nusantara, e-commerce merupakan salah satu jalan terbaik untuk meningkatkan bisnis antar pulau.
-          Begitu banyaknya bahan alam yang dapat diolah menjadi produk-produk yang bagus dan istimewa.
-          Begitu banyaknya adat-istiadat dan budaya yang ada, merupakan sumber inspirasi bagi perkembangan usaha kerajinan yang dapat menjadi sumber perdagangan dan komoditi pariwisata jika dikelola dengan baik.
E-Commerce sendiri berasal dari layanan EDI (Electronik Data Interchange), maksudnya layanan ini telah berkembang pesatnya di Negara-negara yang mempunyai jaringan komputer dan telepon, seperti halnya kita dapat melakukan perdagangan melalui internet.
Beberapa jenis E-Commerce, yaitu:
·           Business to business(B2B) yaitu Bisnis antara perusahaan dengan perusahaan yang lainnya.
·           Business to Consumer(B2C) yaitu Retail, sifatnya melayani pelanggan yang bervariasi.
·           Consumer to Consumer(C2C) yaitu sifatnya lelang(auction)
·           Government, Government to Government, Government to Business, Government to Consumer yaitu melakukan layanan terhadap perusahaan untuk keperluan bisnis hingga melayani masyarakat.
Faktor kunci sukses dalam e-commerce
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
  1. Menyediakan harga kompetitif.
  2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
  3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
  4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
  5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
  6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
  7. Mempermudah kegiatan perdagangan.
Masalah e-commerce
  1. Penipuan dengan cara pencuri identitas dan membohongi pelanggan,
  2. Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini,
  3. Keamanan (security),
  4. Banyaknya standar,
Regulasi / hukum. 
 
CONTOH E-COMMERCE di Indonesia



  
 
Penutup
Kesimpulan
E-commerce merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam berbisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas dari produk/service dan informasi serta mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan sehingga harga dari produk/service dan informasi tersebut dapat ditekan sedemikian rupa tanpa mengurangi dari kualitas yang ada. E-commerce menjadi salah satu jalan untuk mengembangkan usaha-usaha kecil dan menengah dan menjadi salah satu jalan untuk mengurangi pengangguran yang ada karena sistem implementasinya yang sebenarnya cukup sederhana dan gampang. Meskipun banyak hambatan, e-commerce tidak dapat dihindari karena merupakan tuntutan dari masyarakat, masih banyak peluang dalam e-commerce dan masih banyak hambatan. Namun hambatan bisa diubah menjadi peluang.
Saran
Perkembangan E-commerce di Indonesia tentu harus didukung juga oleh adanya peraturan yang dapat melindungi konsumen dari kerugian yang disebabkan penipuan, credit card fraud, dan berbagai potensi kerugian lainnya. Dengan demikian konsumen dapat berbelanja online secara aman dan nyaman.

Referensi
http://www.dk.co.id/download/resources/ecommerce.pdf 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar