Jutaan orang merasakan lelah dengan kehidupannya sekarang. Mereka bosa, merasa bebannya terlalau berat, merasa malang karena harus bernasib buruk, dan seterusnya. Akhirnya, mereka menyerahkan nasib. Padahal, nasib berada di tangan mereka sendiri.
Dari jutaan orang yang bosan dengan kehidupannya, hanya segelintir saja yang berani mengubah hidupnya. Tung Desem Waringin adalah salah satunya. Dia meninggalkan karier bagus di bidang perbankan dan merintis karier sendiri di bidang yang disukainya. Dan dia berhasil.
Semua orang memiliki bakat. Tapi segudang alasan membaut orang enggan mengembangkan bakatnya. Padahal, bakat sangat berpotensi mengubah hidup kita menjadi lebih baik.
Mengapa orang enggan hidup bertumpu total pada bakatnya? Menurut Zig Ziglar, seorang motivator ternama, ada empat alasan utama mengapa orang tidak mengembangkan bakatnya:
1. Menyangkal bahwa dirinya memiliki bakat. Dengan demikian mereka merasa tidak perlu memberikan kontribusi apa-apa.
2. Menunda-nunda. Mereka berpikir akan mengembangkannya nanti, besok, atau entah kapan. Sembilan puluh persen di antaranya, sama sekali tidak diwujudkan.
3. Rasa takut. Mereka takut gagal, dan memutuskan untuk mencari “Jalan aman” daripada harus mengembangkan bakatnya.
4. Tidak mau bertanggung jawab. Mereka selalu berdalih, orang lainlah atau keadaalah yang salah.
Tidak banyak orang yang berani mengambil risiko untuk mengubah hidupnya. Padahal, seorang idiot pun bisa melakukannya. Simaklah penuturan Frances H. Burnett mengenai tahapan-tahapan keberhasilan seorang idiot. Pertama, si idiot menolak untuk percaya hal itu bisa dilakukan. Tahap kedua, si idiot berharap pekerjaan itu memang bisa dilakukan. Tahap ketiga, ternyata hal itu memang bisa dilakukan. Tahap keempat, dalam benak sang idiot muncul pertanyaan, mengapa tidak dari dulu melakukannya?
Dengan tahapan tersebut kita mengingat pada saat belajar membaca. Mungkin kita merasa sukar dan merasa tidak mampu seperti halnya si idiot tersebut. Tetapi, karena kita belajar dan tekun untuk masa depan kita agar tidak buta huruf. Dan ternyata, kita bisa melakukannya.
“Ada dua tipe orang yang akan berkata kepada anda bahwa anda tidak mampu membuat perubahan: yaitu mereka yang takut mencoba dan mereka yang takut melihat anda akan berhasil.” (Ray Goforth)
“Kebanyakan orang gagal meraih cita-citanya bukan karena meraka tidak mampu, tetapi karena tidak berkomitmen.” (Zig Ziglar, Motivator)
“Sembilan puluh persen dari seni kehidupan terdiri dari kebersamaan dengan orang-orang yang tidak anda sukai.” (Samuel Goldwyn)
“Jika anda menginginkan hidup yang bahagia, ingatlah dua hal: dalam hal prinsip, tetaplah teguh seeperti sebuah batu karang; dalam hal selera, ikutilah arus yang ada.” (Thomas Jefferson)
==Kata-kata Motivasi==
Dari jutaan orang yang bosan dengan kehidupannya, hanya segelintir saja yang berani mengubah hidupnya. Tung Desem Waringin adalah salah satunya. Dia meninggalkan karier bagus di bidang perbankan dan merintis karier sendiri di bidang yang disukainya. Dan dia berhasil.
Semua orang memiliki bakat. Tapi segudang alasan membaut orang enggan mengembangkan bakatnya. Padahal, bakat sangat berpotensi mengubah hidup kita menjadi lebih baik.
Mengapa orang enggan hidup bertumpu total pada bakatnya? Menurut Zig Ziglar, seorang motivator ternama, ada empat alasan utama mengapa orang tidak mengembangkan bakatnya:
1. Menyangkal bahwa dirinya memiliki bakat. Dengan demikian mereka merasa tidak perlu memberikan kontribusi apa-apa.
2. Menunda-nunda. Mereka berpikir akan mengembangkannya nanti, besok, atau entah kapan. Sembilan puluh persen di antaranya, sama sekali tidak diwujudkan.
3. Rasa takut. Mereka takut gagal, dan memutuskan untuk mencari “Jalan aman” daripada harus mengembangkan bakatnya.
4. Tidak mau bertanggung jawab. Mereka selalu berdalih, orang lainlah atau keadaalah yang salah.
Tidak banyak orang yang berani mengambil risiko untuk mengubah hidupnya. Padahal, seorang idiot pun bisa melakukannya. Simaklah penuturan Frances H. Burnett mengenai tahapan-tahapan keberhasilan seorang idiot. Pertama, si idiot menolak untuk percaya hal itu bisa dilakukan. Tahap kedua, si idiot berharap pekerjaan itu memang bisa dilakukan. Tahap ketiga, ternyata hal itu memang bisa dilakukan. Tahap keempat, dalam benak sang idiot muncul pertanyaan, mengapa tidak dari dulu melakukannya?
Dengan tahapan tersebut kita mengingat pada saat belajar membaca. Mungkin kita merasa sukar dan merasa tidak mampu seperti halnya si idiot tersebut. Tetapi, karena kita belajar dan tekun untuk masa depan kita agar tidak buta huruf. Dan ternyata, kita bisa melakukannya.
“Ada dua tipe orang yang akan berkata kepada anda bahwa anda tidak mampu membuat perubahan: yaitu mereka yang takut mencoba dan mereka yang takut melihat anda akan berhasil.” (Ray Goforth)
“Kebanyakan orang gagal meraih cita-citanya bukan karena meraka tidak mampu, tetapi karena tidak berkomitmen.” (Zig Ziglar, Motivator)
“Sembilan puluh persen dari seni kehidupan terdiri dari kebersamaan dengan orang-orang yang tidak anda sukai.” (Samuel Goldwyn)
“Jika anda menginginkan hidup yang bahagia, ingatlah dua hal: dalam hal prinsip, tetaplah teguh seeperti sebuah batu karang; dalam hal selera, ikutilah arus yang ada.” (Thomas Jefferson)
==Kata-kata Motivasi==
Tidak ada komentar:
Posting Komentar